Unsur Keras Pada Taman dan Perawatannya
Setelah pembahasan unsur pembentuk taman yaitu unsur lunak,
kali ini kita lanjutkan kepada unsur yang kedua pembentuk taman yaitu unsur keras
atau hardscape. Unsur keras pada
suatu taman merupakan unsur yang tidak bernyawa alias benda mati. Posisi unsur
ini dalam suatu taman sangatlah penting, sehingga seringkali digunakan sebagai “Aksen”
atau “Vocal Point” yang menjadi titik
sentral perhatian orang yang melihatnya.
Unsur keras dalam sebuah taman bisa berupa batu-batuan baik
yang alami maupun batu-batuan buatan. Batuan alami biasanya diambil langsung
dari alam, sedangkan batuan buatan manusia biasanya dibuat melalui proses
pengerjaan menjadi bentuk tertentu atau biasa disebut juga difabrikasi.
Bentuk lainnya dari unsur keras bisa juga berwujud jembatan
hias, gazebo, air mancur, batu artifical, jalan setapak, berbagai motif pahatan
pada batuan, hiasan berupa dinding, ataupun bentuk-bentuk lainnya.
Perawatan dan pemeliharaan pada jenis unsur ini harus
disesuaikan dengan karakter permukaan bahan unsur tersebut. Misal, untuk
perawatan dinding hias yang terbuat dari batu bisa dilakukan dengan menyikat
permukaan dinding tersebut secara perlahan. Dapat juga menggunakan spons kaca.
Kita dapat menggunakan cairan pembersih, usahakan yang ramah lingkungan dan
tidak berbahaya.
Kadang permukaan unsur-unsur keras diberikan lapisan anti
lumut atau dilapisi dengan cairan pengkilap yang biasa disebut coating. Atau bisa juga diberikan lapisan
yang hasilnya terlihat tidak mengkilat dan lebih gelap atau dove. Perawatan pada unsur ini bisa
secara periodik utuk pembersihannya. Bisa dilakukan tiap minggu misalnya.
Sementara untuk pelapisan pengkilapan bisa dilakukan setiap enam bulan sekali
atau tidak menutup kemungkinan jika masih baik dan terawat bisa dilakukan
setiap setahun sekali, intinya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Saat
ini di pasaran banyak merk cairan pelapis permukaan yang dapat dibeli. Bahkan
saat ini barang tersebut bisa dibeli di supermarket besar, atau toko-toko bahan
bangunan besar. Jangan lupa untuk selalu membaca petunjuk penggunaan sebelum
menggunakannya agar komposisi campurannya tepat sehingga hasilnya maksimal.
Atau, tidak ada salahnya jika kita berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak
penjualnya untuk mendapatkan masukan.
Adapun untuk perawatan seperti batu alam sebar misalnya batu
mutiara dan sejenisnya, batu bronjol, batu flores hijau dan jenis lainnya dapat
dilakukan dengan cara mencuci batuan tersebut secara berkala. Pencucian dapat
dilakukan dengan cara menyemprotkan air bertekanan tinggi pada permukan objek
yang ingin dibersihkan, atau bisa juga dengan menyikat permukaan objek. Apabila
objek relatif banyak maka dapat dilakukan dengan cara merendamnya dan
mengaduk-aduknya dalam larutan detergent sampai dirasa cukup bersih, diantara
bisa dilihat dari perubahan warna batuan tersebut.
Selanjutnya, jika ada unsur keras berupa jalan setapak yang
menggunakan jenis elemen buatan berupa blok
beton cetak (concrete block)
ataupun paving block, maka cara
perawatan atau permbersihannya cukup dengan cara disikat dengan menggunakan
sikat biasa atau menggunakan alat low
speed polisher. Penyikatan secara berkala misal dua atau tiga bulan sekali
pada musim kemarau dan cukup satu kali saja pada musim hujan.
Sementara jika ada gulma yang tumbuh pada jalan setapak
dapat kita bersihkan dengan cara menyemprotkan cairan herbisida yang sudah
dilarutkan dalam dosis tertentu serta disempotkan ke arah tanaman pengganggu
tersebut. Biasanya setelah disemprotkan beberapa hari gulma akan menguning,
kering lalu mati. Setelah itu kita dapat mencopotnya dengan mudah.
Semoga bermanfaat..