Taman Indoor dan Fungsinya
Taman Rumah |
Meskipun rumah kita saat ini dikelilingi oleh polusi dari
berbagai sumber bahkan di dalam rumah itu sendiri, kita tidak perlu cemas
karena sebenarnya kita dapat meingkatkan kualitas udara di dalam rumah kita,
yang dengan itu secara tidak langsung kita mengurangi efek dari polusi atau
pencemaran udara yang terdapat di dalam rumah ataupun di sekeliling rumah kita.
Caranya adalah dengan konsep hidup yang alamai atau natural, dan salah satunya
adalah dengan menghadirkan salah satu sahabat manusia yang sangat bermanfaat,
yaitu taman!. Ya, taman yang merupakan sekumpulan tanaman (diantaranya) dengan
beragam manfaat luar biasa. Taman di dalam rumah yang biasa kita sebut dengan
istilah taman indoor.
Telah berlalu beberapa penelitian ilmiah yang membuktikan
manfaat dari taman indoor ini. Salah
satunya adalah sebuah penelitian yang dilakukan dan dipelopori oleh badan
antariksa Amerika yang sangat terkenal yaitu NASA, dimana hasil penelitiannya
membuktikan bahwa tanaman rumahan yang menjadi salah satu ornamen penting
pembentuk taman ini adalah pembersih udara alami yang sangat ampuh yang mampu
memerangi polusi di rumah dan sekitarnya. Hasil studi laboratorium menunjukkan
bahwa tanaman seperti ini mampu menyingkirkan polutan yang ada di dalam rumah
hingga 87% hanya dalam kurun waktu 24 jam.
Tentu anda pensaran bagaimana caranya. Penjelasan ilmiahnya
adalah proses dekomposisi polutan itu berjalan seiring dengan proses
fotosintesis. Tanaman akan menyerap polutan melalui bagian-bagian tubuhnya
yaitu daun, akar, dan bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman tersebut. Yang
lebih hebat adalah polutan itu kemudian bahkan diolah menjadi makanan bagi
tanaman itu sendiri.
Walaupun fungsi dan manfaat taman dan atau tanaman di dalam
rumah itu telah terbuktikan dengan berbagai penelitian ilmiah, kebanyakan orang
masih saja ragu untuk meletakkan tanaman di dalam rumah, terlebih lagi di kamar
tidur. Kebanyakan orang mengira bahwa tanaman akan menyita oksigen dari dalam
ruangan, sehingga berebutlah penghuni rumah dengan tanaman yang ada di dalam
rumah, yang mengakibatkan kebutuhan oksigen dari manusia yang menjadi penghuni
rumah itu kurang tercukupi. Padahal, pemikiran seperti itu sebenarnya adalah
mitos.! Ya, mitos yang memang tidak pernah terbuktikan secara ilmiah.
Memang benar, tanaman membutuhkan oksigen untuk bernafas
pada malam hari, akan tetapi perlu kita ketahui bahwa jumlahnya sangat sedikit
sekali. Jika diukur dalam kurun waktu 24 jam aktivitas sang tanaman, jumlah oksigen
yang dikonsumsi olehnya tidaklah sebanding sama sekali dengan jumlah oksigen
yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri, artinya oksigen yang dihasilkan oleh
tanaman jauh lebih besar daripada oksigen yang tanaman itu serap, sehingga
perbandingannya menjadi tidak berarti sama sekali. Coba kita bayangkan, jika
ada seseorang yang tidur sekamar dengan kita, bukankah dia juga memerlukan
oksigen? Nah, tanaman membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan manusia.
Dari sudut pandang lainnya, selain oksigen, tanaman juga
membutuhkan karbon dioksida untuk bernafas. Karenanya, tanaman merupakan
makhluk yang sangat cocok untuk berdampingan atau bisa dikatakan bersimbiosis
dengan makhluk yang namanya manusia.
Akhir-akhir ini tanaman dan atau taman banyak sekali
dijadikan pajangan atau hiasan yang sehat di ruang tidur bahkan di ruma sakit.
Hasil evaluasi yang dilakukan lebih dalam menyatakan bahwa tanaman yang
diletakkan di dalam rumah (indoor)
ternyata mampu mempercepat masa peyembuhan pasien setelah operasi. Luar biasa
bukan?. Jadi kita tidak perlu ragu untuk melakukan hal ini, dan bahkan bagi
kita yang belum melakukannya, sebaiknya kita sudah mulai berpikir untuk
melakukan hal ini, demi kebaikan kita dan seluruh penghuni rumah, khususnya
sebagai perlindungan bagi kita dari polusi yang makin kesini makin banyak
volume dan sumbernya.
Demikian, semoga bermanfaat..